KALTENG.WAHANANEWS.CO, Sampit - Maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menimbulkan keprihatinan masyarakat karena dikhawatirkan membawa dampak negatif yang meluas bagi generasi penerus.
"Ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dalam menerapkan pola asuh anak yang tepat, juga tantangan bagi masyarakat pada umumnya, tokoh adat dan pemerintah daerah," kata kata Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lentera Kartini Forisni Aprilista di Sampit, Minggu (13/4/2025).
Baca Juga:
Pelindo Sampit Apresiasi Sinergi Pihak Terkait dalam Angkutan Lebaran 2025
Forisni menanggapi beredarnya dua video asusila dalam waktu yang hampir bersamaan. Pertama adalah video asusila sepasang laki-laki dan perempuan yang melakukan adegan tidak senonoh, yang kedua adalah video seorang remaja putri diduga pelajar yang tampil tanpa pakaian.
Beredarnya video asusila ini menuai tanggapan keprihatinan masyarakat. Kepolisian diminta mengusut kasus ini hingga tuntas, tidak hanya terhadap pelaku, tetapi juga jika ada pihak lain yang menyebarkan video tersebut.
Forisni mengatakan, kasus tindak asusila seperti ini sudah sering terjadi di Kotawaringin Timur. Dia khawatir ini merupakan fenomena "gunung es" yakni yang terlihat hanya di permukaan sementara di dasarnya lebih banyak lagi.
Baca Juga:
Kotawaringin Timur Peringkat Tiga Terluas Tanam Padi di Kalteng 2025
Aktivis perempuan yang akrab disapa Bu Lis berharap semua pihak menyikapi masalah ini secara serius. Jika tidak, hal ini dikhawatirkan akan menjadi contoh dan ditiru oleh anak-anak remaja di daerah ini.
Lis menilai, kasus-kasus ini menunjukkan penurunan nilai-nilai moral atau degradasi moral di kalangan remaja. Sebagian dari mereka menganggap lumrah hubungan seks di luar nikah.
Untuk itu perlu disikapi dan ditangani segera. Hal tidak kalah pentingnya adalah penerapan hukum yang tegas bagi pelaku asusila dan bagi pelaku yang menyebarkan video tersebut, termasuk di media sosial.