WahanaNews-Kalteng | PT PLN (Persero) menghadapi kelebihan pasokan listrik selama Hari Raya tahun 2022, dan konsumsi listrik puncak di kota-kota besar telah turun secara signifikan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan hal ini terjadi karena pusat-pusat bisnis di kota besar harus libur sementara selama masa Lebaran.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Selain karena masa liburan cuti bersama yang panjang. Banyak masyarakat yang juga melakukan mudik saat Lebaran tahun ini. Hal itu membuat konsumsi listrik anjlok.
"Ada pergerakan mudik lebih dari 20 juta pemudik, industri libur, bisnis sementara libur. Dalam proses mudik kami mendeteksi ada penurunan konsumsi listrik, utamanya di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur," ungkap Darmawan dalam konferensi pers virtual, Rabu (4/5/2022).
Di Jawa-Madura-Bali saja misalnya, beban puncak kelistrikan di waktu normal bisa mencapai 28 giga watt, namun saat ini hanya berada di rentang 19 giga watt.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Bahkan, pada saat hari pertama Lebaran 2 Mei lalu sempat menyentuh ke angka 13 giga watt.
"Dengan penurunan beban ini tentu saja kami harus seimbangkan pasokan dan demand. Sistem kelistrikan kelebihan pasokan ada dampaknya juga. Frekuensi meningkat di atas 50 hertz dan voltase naik yang seharusnya 220 naik di atas itu," ungkap Darmawan.
Melihat masalah ini, Darmawan mengatakan pihaknya harus melakukan pengaturan beban kelistrikan dari mulai pembangkit hingga distribusinya.