Pemkab Kotim melalui Diskan sebenarnya telah memberikan bantuan berupa surat rekomendasi bagi para nelayan yang membeli solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), agar mendapat subsidi atau harga yang lebih murah.
Namun, ketersediaan solar di SPBU yang terbatas dan juga digunakan untuk masyarakat umum, sehingga tak jarang para nelayan tidak mendapat solar yang cukup sesuai kebutuhan mereka. Sedangkan, jika membeli eceran harganya tentu lebih mahal.
Baca Juga:
Tim Resmob Polda Sulut Ungkap Penimbunan Solar Subsidi di Minahasa
“Maka dari itu, Bupati menjadikan pembangunan SPBN sebagai program prioritas beliau melalui Dinas Perikanan yang dibangun tahun ini,” ujarnya.
Oboi menambahkan, setelah dibangun SPBN itu nantinya khusus melayani nelayan, sehingga masyarakat umum tidak boleh membeli BBM di tempat tersebut.
Tak hanya itu, nelayan yang bisa membeli BBM subsidi pun harus terdaftar dan memiliki kartu Pelaku Usaha Perikanan (Kusuka), agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.
Baca Juga:
Kebakaran SPBU Subulussalam, Diduga Akibat Korsleting pada Mobil saat Pengisian BBM
“SPBN ini khusus melayani nelayan, dengan harga BBM yang terjangkau dan ketersediaannya cukup diharapkan produktivitas nelayan meningkat. Harga ikan bisa lebih murah, sehingga dampak positif juga dirasakan masyarakat,” demikian Oboi.
[Redaktur: Patria Simorangkir]