Selanjutnya ini bisa menjadi fokus untuk melakukan penanganan inasi. Menurut Eddy, kenaikan harga memang sering terjadi menjelang hari besar keagamaan.
Hal itu karena permintaan tinggi dan psikologis masyarakat dalam berbelanja. Untuk itu, perlu dijalankan strategi penanganan inasi, terutama menjaga ketersediaan stok, keterjangkauan harga dan kelancaran distribusi pangan.
Baca Juga:
Kotawaringin Timur Gelar Pasar Murah Cegah Lonjakan Harga Pangan Jelang Ramadhan
Ini menjadi tugas bersama, khususnya seluruh instansi yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inasi Daerah (TPID). BPS menyampaikan beberapa rekomendasi dalam strategi pengendalian inasi, yakni menjaga ketersediaan stok, keterjangkauan harga, dan kelancaran distribusi pangan.
Selanjutnya, menjaga keseimbangan harga barang dalam rentang harga, agar tidak merugikan masyarakat sebagai konsumen maupun produsen.
Disarankan pula menjalin kerja sama antar daerah dalam hal pemenuhan stok kebutuhan pokok di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Baca Juga:
Halikinnor-Irawati Resmi Dilantik Prabowo Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kotim
"Selain itu, memperkuat hilirisasi dan mengupayakan swasembada pada berbagai komoditas yang potensial di Kabupaten Kotawaringin Timur, misalnya beras, daging ayam ras dan lainnya," demikian Eddy Surahman.
[Redaktur: Patria Simorangkir]