Kalteng.WahanaNews.co, Palangka Raya - Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya, Kalimantan Tengah, berupaya menekan angka kemiskinan ekstrem melalui pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan program pelatihan pembuatan pangan dari bahan dasar jagung.
Penjabat Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Selasa, mengatakan tujuan dilaksanakannya pelatihan pembuatan pangan berbahan dasar jagung yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Sabangau yang diikuti 22 peserta tersebut adalah untuk pemberdayaan pelaku usaha pangan.
Baca Juga:
KPU Palangka Raya Siapkan 90 Persen Logistik Pilkada, Distribusi H-1 di 415 TPS
"Kemudian juga salah satu upaya untuk mengurangi kemiskinan ekstrim, bentuk perhatian Pemkot Palangka Raya dalam pemberdayaan IKM, memberikan pengetahuan sekaligus praktek dalam memproduksi pangan berbahan dasar jagung dan terakhir untuk menumbuhkan wirausaha baru (WBU)," kata Hera di Palangka Raya.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya Samsul Rizal berharap peserta pelatihan dapat mengikuti secara konsisten, mencermati dan serius sampai berakhirnya pelatihan tersebut.
Dia berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peserta pelatihan untuk menjadi pelaku usaha IKM kota setempat.
Baca Juga:
KPU Kalteng Tetapkan 22 TPS Khusus untuk Pilkada Serentak 2024
Peserta pelatihan juga disarankan agar mengikuti kegiatan tersebut dengan sungguh-sungguh dan memperhatikan setiap detail pelajaran sehingga dapat menerapkan ilmunya untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
"Pelatihan ini bukan untuk terakhir kalinya melainkan merupakan langkah awal untuk mengembangkan kreativitas, keahlian, kebiasaan, skill individu serta kerjasama tim untuk menaikkan kuantitas dan kualitas serta daya saing produk," ucapnya.
Ia menambahkan, peserta pelatihan sebanyak 22 orang tersebut berasal dari Kecamatan Sabangau meliputi tiga kelurahan yang ada di daerah setempat, yakni Kelurahan Kalampangan 10 orang, Kereng Bangkirai 10 orang dan dua orang dari Kameloh Baru.