Sebelumnya, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kapuas Suwarno Muriyat menyatakan jika JOTA dan JOTI merupakan agenda Pramuka sedunia.
“Melalui JOTA memungkinkan anggota Pramuka dari berbagai negara berkomunikasi melalui teknologi radio amatir, sedangkan JOTI seluruh peserta menggunakan platform internet berinteraksi secara bijak agar semakin terampil berkomunikasi, berkolaborasi serta memahami budaya antar daerah dan bangsa,” jelasnya.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Tangerang Dorong Pramuka sebagai Agen Perubahan dan Pilar Pendidikan
Dia juga menguraikan berbagai sarana prasarana di Rumah Betang sebagai bagian dari Disarpustaka. Adapun transformasi dan inovasi digitalisasi pengelolaan kearsipan dan perpustakaan merupakan implementasi atas komitmen kuat dari Pj Bupati Kapuas terhadap digitalisasi sistem pemerintahan.
Hal senada diutarakan Ketua Orari Lokal Kapuas Muhammad R. Gunawan yang menyatakan kesiapan pihaknya membantu dan bersinergi dengan Pramuka, termasuk dalam pertemuan di udara dengan menggunakan frekuensi Amatir Radio berikut pendampingan dan pembelajaran etika berkomunikasi.
Rizka selaku Ketua Panitia menyampaikan terima kasih kepada Pj Bupati Kapuas selaku Kamabicab atas dukungannya, sehingga JOTA dan JOTI yang berlangsung selama tiga hari dapat terlaksana.
Baca Juga:
Kepala Desa Bungku Dampingi Masyarakat Mediasi di Kantor Gubernur Jambi soal Permasalahan HGU PT. Sungai Bahar Pasifik
“Sebanyak 48 Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega dari sejumlah Kwaran se-Kwarcab Kapuas yang dipandu Orari Lokal Kapuas berkomunikasi dengan Pramuka se-nusantara dan dunia melalui frekuensi radio," katanya.
Kemudian, dilakukan juga diskusi lingkungan global, workshop teknologi komunikasi dan panggilan pertama dari Station YH70DJ Kwarcab Kapuas, serta lomba edukatif kreatif dan kampanye digital untuk lingkungan.
[Redaktur: Patria Simorangkir]