Ditekankan Dahlan, melalui pembangunan infrastruktur akan meningkatkan keandalan listrik di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, sehingga masyarakat dapat menikmati listrik dengan kualitas yang lebih baik.
Dahlan menuturkan, GI tersebut memiliki kapasitas transformator sebesar 30 mega volt ampere (MVA) yang didukung oleh 191 tower SUTT 150 kV dengan panjang mencapai 129,762 kilometer sirkit (kms) dan pembangunannya harus melewati sebelas desa, tiga kecamatan dan dua kabupaten yakni Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
"Penyelesaian proyek tak lepas juga karena dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah serta masyarakat sekitar proyek pembangunan. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada PLN sehingga proyek ini dapat selesai dengan baik," ucap Dahlan.
Dikatakan, saat ini PLN UIP KLB menargetkan untuk penyelesaian pembangunan jaringan interkoneksi antara sistem kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah dan sistem Khatulistiwa di Kalimantan Barat yaitu melalui proyek SUTT 150 kV Sandai - Tayan dan SUTT 150 kV Kendawangan - Sukamara.
Ditambahkan, infrastruktur itu dapat memberikan dorongan positif pada sektor ekonomi dan investasi secara khususnya di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara karena gardu induk menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan memberi peluang bagi investor berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Sebagai bagian dari proyek interkoneksi Kalimantan, tentunya wilayah Sandai dan Sukadana dan sekitarnya perlu pasokan listrik yang andal sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut," kata Dahlan.[ss]