Menurut Presiden Jokowi, pemerintah saat ini sedang bekerja keras mengawal beberapa transformasi besar.
"Kita sedang melakukan transformasi struktural agar Indonesia semakin kompetitif untuk menghadapi dunia yang hiper kompetisi saat ini," ungkap Presiden.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Salah satu contoh tranformasi struktural yang dilakukan pemerintah menurut Presiden Jokowi adalah hilirisasi bahan mentah.
"Bisnis pertambangan, minyak dan gas harus melakukan hilirisasi di dalam negeri untuk memberikan nilai tambah yang besar di negara kita, untuk membuka lapangan kerja, dan sekaligus menghemat devisa kita," ungkap presiden.
Alasannya karena hilirisasi memberikan nilai tambah besar misalnya hilirisasi nikel yang sudah dilakukan sejak 2015 memberikan kontribusi kepada ekspor dan neraca perdagangan.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Menurut Presiden Jokowi, ekspor biji besi pada 2021 mencapai 20,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp300 triliun sehingga meningkat dari sebelumnya 1,1 miliar dolar AS pada 2014 senilai Rp15 trilun menjadi Rp300 triliun.
"Saya kira sudah tidak zamannya lagi, yang sejak zaman VOC kita selalu mengirim mengkspor bahan-bahan mentah yang nilai tambahnya dinikmati negara lain dan kita sudah membuktikan dengan hilirisasi nilai tambah di dalam negeri itu sangat besar," tegas presiden.
Ke depan, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa akan ada penghentian bahan-bahan mentah lain.