Di India, sejumlah pembangkit listrik batu bara tengah dihadapkan pada persoalan pasokan.
India tengah dilanda gelombang hawa panas yang membuat permintaan alat pendingin meningkat sehingga konsumsi listrik juga melonjak.
Baca Juga:
5 Juragan Batu Bara RI, Juaranya Punya Harta Rp 378 T
Departemen Meteorologi India (IMD) mencatat suhu maksimum rata-rata di barat laut India mencapai 35,9 celcius sepanjang April lalu. Suhu di bagian utara India bahkan mencapai 37.78 derajat celcius.
Konsumsi listrik yang melonjak membuat persediaan batu bara di pembangkit India menipis dari seharusnya 24 hari.
Untuk memenuhi pasokan, pemerintah India bahkan sampai membatalkan lebih dari 650 kereta penumpang hingga akhir Mei.
Baca Juga:
Kenaikan Harga Batu Bara, PLN Was-was Kekurangan Pasokan
Pembatalan kereta dilakukan karena pemerintah tengah memprioritaskan kereta kargo untuk mengisi kembali stok batu bara di pembangkit listrik mereka.
"Musim semi di India lebih dingin dibandingkan tahun sebelumnya tetapi suhu dengan cepat secara drastis. Tiba-tiba permintaan naik dan persediaan batu bara mulai menipis lebih cepat dibandingkan perkiraan. Kondisi ini menimbulkan kepanikan karena pasokan bisa habis dalam waktu cepat," tutur Vibhuti Garg, ahli energi du Institut Ekonomi Energi dan Analisa Keuangan, kepada VOA.
Kekurangan pasokan ini bisa meningkatkan impor batu bara India. Padahal, harga batu bara masih mahal.