“Sebaliknya, Dewan sangat kecewa dengan tim Nixon Simanjuntak dkk, karena tak hadir saat kami undang untuk mendengarkan kronologinya dari versi mereka,” imbuhnya.
Ternyata, pembentukan Tim Penyelamat ini membuahkan hasil positif, di mana mereka dapat mengundang Ketua Umum, Andi Situmorang; Sekjen, Allen Nagasaon Sinaga; Wakil Bendahara Umum, Rina Silalahi; dan beberapa jajaran pengurus seperti Reinhard Nainggolan (Kabid Sosroh), Jens Butarbutar (Kabid Wirausaha), Asman Sinaga (Ketua DPD Banten), serta DPC Cilegon dengan jajarannya.
Baca Juga:
Obor PON XXI Tiba di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara
Andi Situmorang sendiri mengakui, memang benar ia mengambil keputusan mundur dari Ketua Umum Parbi secara lisan.
"Sebab, saya tidak ingin hubungan baik saya dengan teman-teman artis yang selama ini terjalin dengan baik, menjadi rusak akibat kesalahan saya memasukkan orang yang salah ke dalam tubuh Parbi. Yang membuat akhirnya ketidaknyamanan saya menjadi Ketua Umum di Parbi juga terganggu," katanya.
"Atas dasar inilah saya menyatakan mundur. Sebelumnya, saya minta maaf kepada para Penasehat, Pembina, dan Badan Pengawas Parbi atas kesalahan saya memasukkan orang yang membuat Parbi akhirnya menjadi tidak kondusif," lanjutnya.
Baca Juga:
Bahas Persaudaraan, Prabowo: Untuk Apa Jadi Presiden jika Negara Penuh Kegaduhan
Setelah mendengar pengakuan dan permohonan maaf dari Andi, Dewan Parbi pun memberikan maaf, dengan catatan siap mempertanggungjawabkan dan menyelesaikan masa kepengurusannya.
"Saya siap, sebab saya harus tetap menghargai para petinggi yang ada di Parbi, yang ternyata masih memberikan kepercayaan untuk menjalankan masa kepengurusan saya. Saya juga harus tetap tunduk terhadap aturan Parbi," tegas Andi.
"Saya harus mengakui bahwa hanya saya yang diangkat saat Mubes sebagai Ketua Umum Parbi, setelah itu saya mengangkat dan menetapkan BPH (Badan Pengurus Harian) Parbi untuk membantu saya menjalankan roda organisasi Parbi,” tutup Andi.