Darmawan juga menekankan pentingnya pengembangan teknologi HVDC yang dapat menghubungkan berbagai sumber EBT dan tersebar jauh dari pusat demand listrik.
PLN menargetkan pengembangan teknologi ini dapat menghubungkan berbagai sumber EBT dari banyak pulau bisa disalurkan dengan stabil dengan losses yang minimum.
Baca Juga:
Tips PLN Amankan Listrik Rumah Saat Mudik Lebaran 2025
"Pengembangan teknologi HVDC adalah salah satu kunci utama transisi energi di Indonesia. Karena kita memiliki banyak sekali potensi EBT yang tersebar di banyak tempat. Dengan teknologi ini, kendala tersebut bisa diatasi," tegas Darmawan.
Proyek smart grid dan High Voltage Direct Current di Zhangbei memiliki pembangkit angin berdaya 450 megawatt (MW), panel surya berdaya 100 MW dan dilengkapi sistem penyimpanan baterai sebesar 20 MW.
PLN melakukan kunjungan kerja ke China untuk menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan teknologi di China.
Baca Juga:
Sistem Digital Semakin Andal, PLN Siap Berikan Layanan Maksimal di Idulfitri 1446 H
"Langkah ini juga sekaligus untuk mempercepat pengembangan EBT di Indonesia, memperkuat jaringan transmisi sistem kelistrikan serta mengakselerasi program transisi energi," pungkasnya.
[Redaktur: C. Sopian]