"Kita terus juga mengusulkan untuk sektor kesehatan, keamanan dan lainnya. Di kantor desa juga bisa diusulkan bantuan internet gratis ini. Mudah-mudahan tahun 2025 seluruh wilayah di Kotawaringin Timur sudah terjangkau jaringan internet," ujar Marjuki.
Menurutnya, bantuan jangkauan internet menggunakan VSAT ini sangat efektif dibanding membangun tower yang dipastikan membutuhkan biaya besar dan memerlukan waktu yang tidak singkat. Jangkauan jaringan internet ini sekitar 150 sampai 200 meter.
Baca Juga:
Dinsos Kotim Hentikan Sementara Penyaluran Bansos Hingga Pilkada 2024 Usai
Namun ini dipastikan cukup untuk melayani instansi penggunanya seperti sekolah, Polsek, pusat layanan kesehatan, kantor desa dan lain.
"Saat ini sudah ada 20 proposal baru dari desa. Ini kami sampaikan ke Bakti, nanti mereka yang melakukan tinjauan di lapangan. Kalau dianggap memenuhi syarat, maka akan langsung disetujui," ujar Marjuki.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Darussalam Kecamatan Kota Besi, Zakaria mengaku sangat bersyukur sekolahnya menerima bantuan tersebut. Bantuan ini sangat bermanfaat karena memang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan belajar dan mengajar.
Baca Juga:
Dampak Peningkatan Status Jalan di Kotawaringin Timur Terhadap Program Inpres Jalan Daerah Kotim
"Seperti untuk ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) murid kami harus menumpang ke sekolah lain yang sudah ada internetnya. Dengan adanya bantuan ini, alhamdulillah nanti murid kami tidak perlu lagi menumpang ke sekolah lain. Begitu juga untuk kegiatan lainnya, internet ini sangat diperlukan," ujarnya.
Zakaria berharap bantuan internet gratis ini dilanjutkan sehingga semakin banyak sekolah terbantu. Program ini dirasakan sangat membantu karena saat ini sudah memasuki era digitalisasi sehingga jaringan internet sangat diperlukan.
[Redaktur: Patria Simorangkir]