Sementara, jika Bulog yang menyerap gabah maka pengolahannya pun akan dilaksanakan di wilayah setempat. Mulai dari penggilingannya yang bekerjasama dengan pengusaha penggilingan lokal, kemudian dedak, bekatul dan hasil sampingan lainnya juga beredar di Kotim.
“Manfaat multiplier effect ekonominya akan tetap di Kecamatan Teluk Sampit, artinya perputaran uangnya tidak akan lari ke daerah lain dan secara umum Kotim diuntungkan, karena petani semakin sejahtera perputaran ekonomi pun semakin tinggi,” demikian Fuad.
Baca Juga:
Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Kotawaringin Timur Picu Kekhawatiran Masyarakat Luas
[Redaktur: Patria Simorangkir]