Marjuki meminta semua pihak terkait memperkuat komitmen dan berperan aktif dalam melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah guna mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir atau TPA.
DLH juga berharap peningkatan partisipasi publik dalam upaya pengurangan sampah melalui pelaksanaan Mudik Minim Sampah dan Lebaran Minim Sampah.
Baca Juga:
DLH Kotawaringin Timur Pinjam Ekskavator Atasi Penumpukan Sampah di TPA
Pengunjung pusat perbelanjaan, sarana transportasi maupun tempat wisata diharapkan peduli dengan membuang sampah pada tempatnya dan berupaya mengurangi sampah.
Tidak kalah penting adalah komitmen dan aksi nyata para produsen atau pelaku usaha dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah melalui pelaksanaan Mudik Minim Sampah dan Lebaran Minim Sampah.
Marjuki menyebutkan, dalam kondisi normal saja, sampah rumah tangga yang dihasilkan warga di kota yang terdiri dua kecamatan yakni Mentawa Baru Ketapang dan Baamang ini dalam sehari bisa mencapai 140 ton.
Baca Juga:
Pagar Alam Bersih, DLH Suarakan Lebaran Minim Sampah
Jumlah ini sudah melampaui kemampuan pengangkutan oleh petugas yang hanya sekitar 83 ton dalam sehari sehingga sampah sering menumpuk. Meski dengan keterbatasan armada dan personel, DLH berkomitmen untuk berupaya semaksimal mungkin dalam menangani sampah di daerah ini.
Tidak terkecuali saat libur atau perayaan hari besar keagamaan, petugas harus bekerja ekstra untuk mengangkut sampah agar tidak sampai menumpuk.
"Kami meminta kesadaran masyarakat dan semua pihak untuk membantu, dengan cara mengurangi produksi sampah rumah tangga. Tanpa dukungan dan kepedulian masyarakat, tentu akan sulit mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, indah dan nyaman," demikian Marjuki.