Kalteng. WahanaNews.co - PT PLN Energi Primer Indonesia meningkatkan kelincahan dalam pengembangan bisnis dan menghadapi tantangan kedepan, dengan mengintegrasikan seluruh manajemennya.
Dirut PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, PLN EPI menghadapi tantangan kenaikan dalam penyediaan energi primer untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, dari 10 triliun transaksi menjadi 180 trilliun transaksi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Saat terbentuk dan beroperasinya PLN EPI yang baru lahir, yang ibarat bayi baru lahir kemudian disuruh berlari," kata Iwan, di Jakarta Minggu (6/10/2023).
Menurut Iwan, PLN EPI terbentuk dari berbagai entitas group yang tergabung menjadi satu, yaitu divisi batubara PLN, divisi gas dan BBM PLN, dan bagian–bagian direktorat biomassa di bagian PLN maupun di anak–anak perusahaan.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, PLN EPI telah merumuskan strategi salah satunya dengan mengintegrasikan manajemen yang sebelumnya terpisah lokasi. Penyatuan pegawai bisa meningkatkan kelincahan perusahaan dalam pengembangan bisnis, maka kedepan kinerja perusahaan akan lebih komperhensif.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Kita terpisah jarak, tapi alhamdulillah kondisi tersebut tidak menjadi hambatan," tuturnya.
Sebelumnya PLN EPI terpisah dalam empat lokasi, yaitu di kantor Warung Buncit, di Gedung Trapesium PLN, kemudian PLN EPI berkantor di Aditya Mansion, dan berkantor di Gedung PLN yang lainnya. Sehingga direktur hingga kepala divisi kerap terpisah.
Iwan juga berharap kantor ini menjadi wadah untuk mempermudah koordinasi dan kolaborasi, hingga memberikan semangat baru bagi pegawai dan membawa kemajuan untuk bisnis perusahaan.