Tapi, kata Peskov, tidak ada reaksi segera dari pihak Ukraina.
Rusia diketahui telah menyerang Ukraina dari utara, timur, dan selatan, menggempur kota-kota termasuk Kyiv, Kharkiv, dan pelabuhan Mariupol.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Serangan yang diluncurkan sejak Kamis (24/2/2022), telah menyebabkan krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II, memicu kemarahan di seluruh dunia, dan menyebabkan sanksi berat terhadap Moskwa.
Tapi, juru bicara Kremlin itu bersikeras bahwa Rusia tidak berusaha untuk membuat klaim teritorial lebih lanjut di Ukraina dan mengatakan "tidak benar" bahwa pihaknya menuntut penyerahan Kyiv.
"Kami benar-benar menyelesaikan demiliterisasi Ukraina. Kami akan menyelesaikannya. Tetapi yang utama adalah Ukraina menghentikan aksi militernya. Mereka harus menghentikan aksi militer mereka dan kemudian tidak ada yang akan menembak," ungkap Peskov.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Disinggung mengenai masalah netralitas, Peskov mengatakan Ukraina harus harus membuat amandemen konstitusi yang mana mereka akan menolak setiap tujuan untuk memasuki blok mana pun.
"Kami juga telah berbicara tentang bagaimana mereka harus mengakui bahwa Crimea adalah wilayah Rusia dan bahwa mereka perlu mengakui bahwa Donetsk dan Lugansk adalah negara merdeka. Dan hanya itu. Itu (invasi) akan berhenti sebentar lagi," tambah dia.