Pemerintah melakukan pendekatan agar realisasinya bisa lebih cepat karena dibutuhkan masyarakat. Untuk itu akan dilakukan pertemuan lanjutan membahas masalah ini dengan pihak NAM Air.
"Kita berharap ada skema yang bisa dikerjasamakan dengan pemerintah daerah maupun melalui Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD terkait masalah ini. Seperti apa skemanya, nanti akan kita bahas lebih lanjut," ujar Alang.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Tinjau Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur
Sementara itu terkait pengembangan Bandara Haji Asan Sampit agar semakin banyak maskapai bisa dan tertarik melayani penerbangan di daerah ini, Alang mengatakan pemerintah daerah sangat serius, bahkan sudah membuat kesepakatan dengan Kementerian Perhubungan.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) oleh Bupati Kotim Halikinnor dengan Direktur Perhubungan Udara Kemenhub Maria Indah Kristi di Jakarta, Senin (10/6/2024) lalu.
Kotawaringin Timur adalah kabupaten dengan tingkat perekonomian tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah. Daerah ini dikenal sebagai pintu gerbang perekonomian Kalimantan Tengah dengan sektor usaha yang semakin maju dan berkembang, terutama dalam bidang jasa, perkebunan kelapa sawit, dan pertambangan.
Baca Juga:
Banjir di Kotawaringin Timur Berangsur Surut, Masyarakat Harap Normal Kembali
Pengembangan Bandara Haji Asan Sampit menjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas penduduk.
Pengembangan ini didasarkan pada rencana induk (master plan) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Nomor 188 tahun 2022, serta telah melalui kajian amdal yang disetujui oleh Gubernur Kalimantan Tengah melalui Keputusan Nomor 188.44/257/2015.
Rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit meliputi beberapa tahap prioritas yaitu dimulai tahun 2024, rencana perpanjangan runway. Selanjutnya tahun 2025, rencana pelebaran runway.