Tahun 2026 akan dilakukan pelebaran apron, pembangunan gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), serta perluasan gedung terminal existing.
Tahun 2027, pembangunan terminal baru, perpanjangan runway tahap II, dan displacement runway. Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki potensi penerbangan yang besar, terutama dengan adanya 53 perusahaan besar di sektor perkebunan kelapa sawit dan perusahaan pertambangan.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Tinjau Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur
Sebanyak 5.474 orang dari unsur pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit diperkirakan akan menggunakan transportasi udara untuk perjalanan bisnis, terutama ke Pulau Jawa.
Selain itu, potensi perjalanan udara juga datang dari masyarakat umum, ASN, dan perusahaan di Kabupaten Seruyan yang hanya berjarak tiga jam perjalanan darat. Pengembangan bandara ini diharapkan dapat mendongkrak produktivitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Dengan kondisi eksisting Bandara Haji Asan sampit yang saat ini hanya mampu melayani pesawat jenis ATR 72 dan B737-500, pengembangan ini sangat diperlukan untuk dapat melayani pesawat berbadan besar.
Baca Juga:
Banjir di Kotawaringin Timur Berangsur Surut, Masyarakat Harap Normal Kembali
Diharapkan dengan perpanjangan runway dari 2.060 meter menjadi 2.250 meter pada tahun 2024, bandara ini dapat meningkatkan pelayanan angkutan penumpang udara di Kabupaten Kotawaringin Timur dan sekitarnya.
[Redaktur: Patria Simorangkir]