“Sniffing merupakan modus kejahatan yang dilakukan menggunakan jaringan internet untuk mengambil data-data pemilik gawai,” jelas Kombes Pol Eko.
Cara kerja Sniffing tersebut dengan mengirimkan pesan berupa laman berupa situs secara berantai melalui aplikasi chat.
Baca Juga:
Pengguna eSIM Asia Pasifik Capai 56 Persen, Risiko Kejahatan Siber Ikut Meningkat
“Jadi saat korban membuka atau mengetuk situs laman tersebut, maka pelaku berhasil untuk mencuri data para korban yang berada pada gawai tersebut,” terang Kombes Pol Eko.
Adanya kejahatan seperti Sniffing, Kabidhumas pun meminta masyarakat untuk lebih waspada sebelum membuka situs.
“Pastikan terlebih dahulu sumber laman yang dapat dipercaya, terutama jika warga mendapatkan sebuah pesan berantai dan dari orang yang tidak dikenal, alangkah baiknya untuk diabaikan,” pintanya.
Baca Juga:
Polisi Bongkar 'Cowok Manly Sidoarjo', Grup Facebook Penyedia Jasa Asusila Sesama Jenis
Hal tersebut menjadi salah satu cara agar korban dapat terhindar dari tindak kejahatan siber jenis Sniffing.
“Jadi saat korban membuka atau mengetuk situs laman tersebut, maka pelaku berhasil untuk mencuri data para korban yang berada pada gawai tersebut,” terang Kombes Pol Eko.
Adanya kejahatan seperti Sniffing, Kabidhumas pun meminta masyarakat untuk lebih waspada sebelum membuka situs.