"Itu sebabnya, bagian yang terbakar minim. Karena material cukup ringan, bagian fairing terbawa arus laut menuju Selat Karimata dan Laut Jawa. Objek kemudian terdampar di pantai selatan Kalimantan Tengah," kata Djamaluddin.
Sebelumnya, Pusat Sains Antariksa Lapan menduga benda tersebut merupakan sampah antariksa yang berasosiasi dengan Roket Chang Zheng (Long March) milik Tiongkok yang digunakan untuk meluncurkan satelit Beidou 3-IGSO 3 pada tanggal 4 November 2019.
Baca Juga:
Anasir Intoleran dan Kontroversi Aparatur BRIN Minim Prestasi: Presiden Jokowi Perlu EvaluasiĀ
Diketahui, puing logam tersebut ditemukan di Pantai Dusun Teluk Ranggau, Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, Kalteng, pada awal Januari ini.
Tim gabungan lalu mengecek ke lokasi. Tim ini terdiri dari Ditpolairud Polda Kalteng, Lanud Iskandar, KSOP, Pos AL Kumai, Basarnas, Kodim, Satpolair Polres Kotawaringin Barat, Polsek Kumai, dan warga sekitar yang menemukan.
Tim tiba di lokasi pada Selasa (5/1/2021). Di lokasi, tim menemukan puing logam besar dan sejumlah benda elektronik lainnya.
Baca Juga:
6 Fenomena Astronomis Ini Akan Terjadi di 2023, Ada Gerhana Matahari Hibrida!
Pada benda tersebut ditemukan logo bintang dan tulisan "CNSA".
"Benda yang ditemukan berbentuk setengah tabung dengan panjang kurang lebih 8 meter dan diameter kurang lebih 5 meter. Bahan dari serpihan fiber, hanecom aluminium, sejenis pelat aluminium," kata Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Hendra Rochmawan, dalam keterangannya, Selasa (5/1/2021).
"Logo atau lambang pada sisi luar benda berbentuk bintang berwarna kuning dan sisi sebelahnya dengan logo atau lambang bintang bekas terbakar dengan tulisan 'CNSA' dikelilingi gambar padi," tambahnya.