Kapal tersebut nature-nya merupakan kapal pendukung Operasi Militer Perang / Military Operation War (OMP/MOW), pada masa damai kapal tersebut dapat difungsikan dalam Operasi Militer Selain Perang / Military Operation Other Than War (OMSP/MOOTW).
Dalam misi OMSP, Kapal SSV dapat melaksanakan tugas operasi membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan serta membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue).
Baca Juga:
Diam-diam Bela Iran, Rusia Kerahkan Kapal dengan Rudal Supersonik
Tidak terbatas pada scope tersebut, Kapal SSV juga memiliki tugas pelaksanaan misi naval diplomacy.
Kapal SSV memiliki spesifikasi panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, bobot 7200 ton dan kecepatan maksimal 16 knots. Kapal SSV mampu mengangkut maksimal 621 personel dan 12 unit kendaraan militer, serta mengakomodasi 3 helikopter.
Masing-masing dilengkapi dengan dua unit wahana pendarat (LCU) 23 meter untuk menerjunkan pasukan pendarat tempur di wilayah pantai musuh dan 2 unit Rigid Hull Inflatable Boats (RHIB) untuk melaksanakan misi strategis anti terorisme laut dan inspeksi.
Baca Juga:
TNI Kerahkan Kapal Perang Bikin Kocar-Kacir Pasukan Musuh
Jangkauan operasi kapal tersebut minimal 7.500 mil laut. Saat ini kedua SSV yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Filipina merupakan kapal support terbesar dan tercanggih yang dimiliki.
Kapal pertama BRP Tarlac-601 dikirim pada tahun 2016 dan diikuti oleh kapal kedua BRP Davao Del Sur-602 satu tahun kemudian.
Kedua kapal SSV tersebut segera mengikuti misi operasi tempur untuk memberantas pemberontakan dan terorisme di Filipina Selatan yang berfungsi kapal komando sekaligus kapal penerjun pasukan pendarat tempur untuk melaksanakan serangan pendadakan strategis terhadap basis pemberontak dan teroris.