Dengan hadirnya kedua kapal SSV, operasi berjalan semakin efektif dan efisien. Selain digunakan untuk misi operasi tempur maupun non tempur di dalam negeri, BRP Tarlac-601 pada bulan September-Oktober 2018 menjalani kunjungan ke Pangkalan Armada Pasifik Rusia di Vladivostok.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari fungsi Naval Diplomacy dan menunjukan performa kapal SSV tersebut.
Baca Juga:
Diam-diam Bela Iran, Rusia Kerahkan Kapal dengan Rudal Supersonik
Betapa tidak, untuk menuju Vladivostok, kapal mengarungi wilayah yang memiliki tensi tinggi, yaitu perairan Laut Tiongkok Selatan dan Asia Timur, serta mengarungi Samudera Pasifik Utara di musim dingin.
Setahun kemudian giliran BRP Davao Del Sur-602 mengikuti Russian Navy Day di Rusia pada bulan Juli, kapal tersebut bertolak kembali ke Filipina dari Vladivostok pada bulan Agustus di tahun yang sama.
Tidak hanya mengarungi samudera menuju belahan bumi utara, BRP Davao Del Sur-602 juga melakukan pelayaran lintas Samudera Pasifik secara prima untuk mengikuti latihan militer Matra Laut terbesar di dunia RIMPAC 2018 di Hawai, Amerika Serikat.
Baca Juga:
TNI Kerahkan Kapal Perang Bikin Kocar-Kacir Pasukan Musuh
Bergabung dengan kapal-kapal kombatan dari seluruh dunia termasuk Indonesia, BRP Davao Del Sur-602 menunjukkan performa prima dan merepresentasikan national pride masyarakat Filipina.
Reputasi Kapal SSV produksi PT PAL Indonesia (Persero) yang semakin mendunia menarik minat banyak negara. Beberapa negara mengajukan penawaran dengan spesifikasi kebutuhannya.
Malaysia misalnya, menyebut SSV dengan Multi Role Support Ship (MRSS) dengan spesifikasi panjang 163 meter. Sementara Uni Emirat Arab (UEA) melakukan penjajakan untuk pengadaan LPD 163 meter.