Intervensi itu, mulai dari menggencarkan pelaksanaan pasar murah, pasar penyeimbang, meningkatkan pengawasan alur transportasi, khususnya jalur pengangkutan barang kebutuhan pokok, hingga memastikan ketersediaan bahan pokok.
Selain itu, juga melaksanakan pemberian bantuan subsidi kepada berbagai kelompok masyarakat, di antaranya para nelayan, pekerja di sektor transportasi, hingga yang berkaitan dengan angkutan bahan pokok.
Baca Juga:
Soal Intervensi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Polda Jateng Buka Suara
"Dalam pengendalian inflasi ini, kami memiliki langkah jangka pendek dan jangka panjang. Semua dilakukan secara cepat, namun terukur, sehingga benar-benar efektif, tepat sasaran, dan tentunya sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Selama beberapa bulan terakhir ini, seperti penyelenggaraan pasar murah dan pasar penyeimbang, dilaksanakan di berbagai titik strategis pada seluruh kabupaten dan kota se-Kalteng.
Dalam kegiatan ini pemerintah provinsi menyediakan banyak paket sembako murah, bahkan pada sejumlah kesempatan digratiskan bagi masyarakat penerima.
Baca Juga:
Wamendagri Bima Arya Sebut Tak Ada Intervensi Partai Coklat di Pilkada 2024
Melalui intervensi langsung ke lapangan tersebut, Pemerintah Provinsi Kalteng berharap tingkat inflasi bisa semakin terkendali, sembari menjaga daya beli maupun membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bahkan Gubernur Sugianto Sabran beserta jajaran langsung turun ke lapangan serta melakukan road show ke sejumlah kabupaten dan kota dalam rangka pengendalian inflasi tersebut.
Selain itu, juga sebagai salah satu langkah jangka panjang, dengan mengajak semua pihak memperkuat ketahanan pangan daerah. Pemerintah provinsi pun telah melaksanakan Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai (Gertam Babe), sebagai gerakan pemacu semangat, khususnya generasi muda, untuk lebih banyak lagi yang terjun ke sektor pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan.