Ruas lingkar utara dan lingkar selatan diutamakan untuk kendaraan angkutan berat sehingga tidak perlu melintasi jalan dalam kota. Namun saat ini kondisi kedua ruas jalan itu berbeda karena ruas lingkar utara masih cukup mulus, sedangkan ruas lingkar selatan rusak parah di beberapa titik.
Padahal akses penting untuk mencapai Pelabuhan Bagendang bagi kendaraan angkutan adalah ruas lingkar selatan.
Baca Juga:
Diduga Karena Kendaraan Proyek, Jalan Kuta Babo-Tinada Pakpak Bharat Rusak Parah
Pantauan kondisi di lapangan, saat ini kerusakan ruas lingkar selatan berada di sejumlah titik, khususnya di dekat Bundaran Balanga dan Bundaran KB.
Kondisi terparah terlihat di titik dekat Bundaran Balanga karena kubangan besar terdapat di beberapa titik dengan kedalaman ada yang hampir 50 centimeter.
Kondisi ini tidak hanya mengganggu kelancaran, tetapi juga membahayakan keselamatan. Truk tanpa muatan saja terlihat kesulitan saat melintasi kubangankubangan tersebut, sehingga tidak heran jika banyak truk yang membawa muatan minyak kelapa sawit atau CPO, sembako, bahan bangunan dan lainnya tidak berani mengambil risiko memaksakan melintasi jalan tersebut karena sangat rawan terbalik.
Baca Juga:
Jalan Provinsi di Subulussalam Rusak Parah, YARA Somasi Pj Gubernur Aceh
Kondisi itu yang menjadi alasan sebagian sopir sehingga masih nekat melewati jalan dalam kota meski sudah ada larangan. Mereka mengaku tidak ada pilihan, khususnya ketika sedang membawa muatan karena pertimbangan keselamatan.
Masuknya truk-truk dan kendaraan berat ke jalan-jalan dalam kota, menimbulkan dampak lain. Sudah beberapa kali terjadi kecelakaan, bahkan menimbulkan korban jiwa akibat insiden melibatkan truk maupun kendaraan berat lainnya.
Beberapa waktu lalu seorang pelajar SMA meninggal dunia setelah sepeda motornya ditabrak dari belakang oleh sebuah truk CPO saat korban bersama rekannya berhenti di lampu merah perempatan Jalan HM Arsyad-Pelita.