membutuhkan waktu dan keputusan berada di pusat. Sementara ini, pihaknya baru bisa mengusulkan untuk perbaikan atap dan lantai terminal untuk kenyamanan pengguna jasa.
Secara pribadi Tri mengaku juga berharap agar terminal penumpang Pelabuhan Sampit dapat segera dikembangkan. Apalagi kurang lebih 20 tahun bangunan tersebut belum pernah direnovasi.
Baca Juga:
Pelindo-Indomaret Berkolaborasi Sediakan 400 Tiket Gratis Bagi Pemudik
la berangan-angan agar bangunan terminal penumpang dan kantor administrasi terintegrasi menjadi satu bangunan, tidak terpisah seperti sekarang. Sebab, dengan jumlah karyawan yang terbatas menurutnya akan lebih efisien apabila bangunan menjadi satu.
"Misalnya dibuat dua lantai, satu lantai untuk kantor administrator dan sisanya untuk pelayanan bagi penumpang," ujarnya.
Kemudian, sisa lahan bangunan kantor saat ini bisa difungsikan untuk keperluan lain. Salah satunya, buffer area atau area penyangga yang belum dimiliki Pelabuhan Sampit. Buffer area diperlukan untuk lokasi antar jemput penumpang, supaya tidak memakan badan jalan yang menjadi lalu lintas umum.
Baca Juga:
Persiapan Pelindo Regional 3 untuk Arus Mudik Lebaran 2024 yang Meningkat
"Harapan kami kedepannya terminal penumpang Pelabuhan Sampit bisa memfasilitasi dan mengakomodasi buffer area itu, mungkin dengan desain kekinian tapi tetap menunjukkan kearifan lokal," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam rapat evaluasi pemerintah daerah Bupati Kotim Halikinnor sempat menyinggung terkait rencana pengembangan terminal penumpang Pelabuhan Sampit yang pernah beberapa kali diusulkan oleh pihak Pelindo, di antaranya pada 2013 dan 2019.
Namun, bupati yang menjabat kala itu belum memberikan izin karena ada pertimbangan untuk memindahkan pelabuhan penumpang tersebut ke Pelabuhan Bagendang.