Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dishanpang Kalteng Akhmad Elpiansyah menambahkan, pada sejumlah bapok di pasaran didapati adanya perbedaan harga jual.
"Hal ini dipengaruhi dari kualitas bapok yang masing-masing pedagang jual. Misalnya bawang merah, ada yang baru, tampak segar dan besar, sedikit lebih mahal jika dibanding bawang merah yang kondisinya stok lebih lama. Namun secara keseluruhan kondisi harga bapok masih stabil," jelasnya.
Baca Juga:
Anggota DPRD Palangka Raya Minta Pemkot Tingkatkan Produksi Perikanan di 2025
Diketahui untuk periode Agustus 2024 pengendalian inflasi di Kalteng cukup baik, yakni berada di urutan keempat inflasi terendah di tingkat nasional dengan angka 1,29 persen (y-o-y).
[Redaktur: Patria Simorangkir]