Kalteng.WahanaNews.co, Sampit - Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Rudianur meminta pimpinan RSUD dr. Murjani Sampit untuk bersikap tegas terhadap jajarannya guna mewujudkan pelayanan yang baik bagi masyarakat.
“Sebetulnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan itu perlu ketegasan dari direktur rumah sakit. Kalau direkturnya menegaskan bahwa pelayanannya harus seperti apa, tentu bawahannya akan mengikuti,” kata Rudianur di Sampit, Selasa (15/10/2024).
Baca Juga:
Dinsos Kotim Hentikan Sementara Penyaluran Bansos Hingga Pilkada 2024 Usai
Kualitas pelayanan di RSUD dr Murjani Sampit belakangan kembali mendapat sorotan setelah adanya keluhan keluarga pasien, bernama Siti Fathonah yang mengaku antreannya melalui aplikasi JKN online dibatalkan secara sepihak karena kuota penuh dan tidak bisa mendaftar di hari yang sama.
Siti itu kemudian bertanya pada petugas informasi dan dijawab bahwa ada pembaharuan sistem setiap tiga hari sekali lantaran ada pergantian dokter dan ada kebijakan bahwa pasien minimal harus mendaftar tiga hari sebelum waktu periksa.
Jawaban tersebut, tidak begitu saja diterima oleh Siti, sebab menurutnya apapun alasannya pelayanan kesehatan harus berjalan dan pasien yang sakit harus segera ditangani. Kejadian ini pun viral di media sosial dan tak sedikit warganet yang mengkritik kualitas pelayanan RSUD dr. Murjani Sampit. Tak terkecuali legislator Kotim yang ikut menyoroti polemik ini.
Baca Juga:
Dampak Peningkatan Status Jalan di Kotawaringin Timur Terhadap Program Inpres Jalan Daerah Kotim
Rudianur meyakini selagi pimpinan di rumah sakit bisa bersikap tegas maka mewujudkan pelayanan yang berkualitas bukan hal yang sulit. Terlebih, sumber daya manusia (SDM) di RSUD dr. Murjani Sampit adalah orang-orang dengan pendidikan yang lumayan tinggi dan seharusnya lebih mudah dalam memahami dan menjalankan suatu kebijakan.
“SDM di rumah sakit kan lumayan. Selain itu, ketika orang-orang yang sekolah di bidang kesehatan menyangkut pelayanan biasanya juga sudah dibina untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia juga sempat mendengar alasan bahwa kejadian yang berujung kritikan dari masyarakat ini disebabkan pegawai di rumah sakit kelelahan. Namun, menurut Rudianur hal itu jelas bukan alasan.