Dengan demikian, semakin banyak pengukuran akan lebih baik.
Terlebih lagi, penelitian ini menemukan bagian mantel yang paling panas dan paling tidak kental berada di dekat celah, atau jendela lempengan, di bawah bagian ladang es Patagonia yang baru saja terbuka.
Baca Juga:
Salju Abadi di Dekat Puncak Papua Jaya Cepat Menyusut, Temuan BMKG Bikin Ngeri
"Ini menunjukkan kepada kita bahwa mungkin dinamika mantel yang terkait dengan celah lempengan telah meningkat dari waktu ke waktu, atau bahwa lempeng benua di selatan mulai lebih tebal dan lebih dingin, dan dengan demikian kurang terpengaruh oleh celah lempengan dibandingkan bagian dari lempeng yang lebih jauh ke utara," jelas Mark.
Terpencil seperti Patagonia, konsekuensi dari perubahan glasial dan tektonik ini akan terasa secara global.
Pasalnya, gletser yang mencair dengan cepat berkontribusi pada kenaikan permukaan laut global yang telah mengancam komunitas dataran rendah.
Baca Juga:
Beberapa Gletser di Dunia Terancam Hilang pada 2050
Pemahaman yang lebih baik tentang massa daratan yang bergeser ini dapat meningkatkan prediksi kenaikan permukaan laut.
Selain itu, apa yang dipelajari para ilmuwan tentang gletser di satu bagian dunia dapat membantu studi massa es di tempat lain.
"Memahami evolusi gletser ini membantu kita memahami seperti apa gletser di Greenland dan Antartika di masa depan dalam iklim yang jauh lebih hangat," kata ahli glasiologi Eric Rignot di Jet Propulsion Laboratory NASA.