Sugianto menjabarkan, salah satu penyebab belum terealisasinya pemerataan jaringan listrik di Kalteng, adalah wilayah yang begitu luas, dengan kondisi geografis yang spesifik, serta infrastruktur di daerah terpencil masih sulit.
“Kondisi kelistrikan di Kalteng sebetulnya sudah surplus terkait dengan daya listrik, namun kendalanya adalah kondisi geografis, dimana infrastruktur ke daerah terpencil sangat terbatas sehingga akses listrik dari PLN masih sulit menembus daerah terpencil," katanya.
Baca Juga:
Survei Dinas ESDM Sulbar: Evaluasi 120 RTS Calon Penerima Bantuan Listrik Gratis
Adapun rasio desa berlistrik sebesar kurang lebih 87,52 persen, artinya 370 desa dari 1.571 desa yang ada di Kalimantan Tengah belum mendapatkan akses listrik dari pemerintah.
Kemudian rasio elektrifikasi sebesar kurang lebih 94,14 persen, artinya kurang lebih 47.416 keluarga belum mendapat akses listrik di seluruh wilayah Kalteng.
Mencermati hal demikian, maka melalui terobosan dan inovasi Kalteng Menyala ini, dapat dilakukan percepatan pemerataan terhadap akses listrik hingga perdesaan.
Baca Juga:
Puluhan Ribu Warga Sulbar Miskin Ekstrem Harapkan Program Bantuan Listrik Gratis
Kepala Dinas ESDM Kalteng Vent Crisway menambahkan, terkait upaya peningkatan rasio elektrifikasi rumah tangga berlistrik ini dilakukan melalui program pemasangan baru listrik ke rumah tangga.
Adapun akses listrik sebenarnya sudah masuk oleh PLN, tetapi masih belum dapat dinikmati oleh rumah tangga yang tidak mampu.
“Keluarga tidak mampu ini, belum bisa menikmati listrik meskipun sudah ada jaringan PLN. Untuk itu bapak Gubernur menginstruksikan, agar membantu rumah tangga tidak mampu ini, untuk bisa menikmati listrik," katanya.