Target keseluruhan tanam untuk Kotawaringin Timur yaitu lebih dari 8000 hektare. Saat ini realisasinya sudah berada pada posisi luas panen 5.065 hektare sehingga berarti masih ada sekitar 3.500 hektare lagi yang akan dipanen pada Mei-Juni ini sebagai puncak panen.
Menurut Sepnita, biasanya April sudah selesai panen tetapi tahun ini situasinya berbeda karena banjir belum lama ini membuat jadwal tanam menjadi molor.
Baca Juga:
Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Kotawaringin Timur Picu Kekhawatiran Masyarakat Luas
"Kami optimis luas panen 8000 hektare itu bisa tercapai karena luas tanam kita juga lebih dari 8000 hektare. Alhamdulillah tidak ada gangguan sama penyakit," tegas Sepnita.
Tahun ini ada peningkatan karena Kotawaringin Timur mendapat lokasi optimasi lahan seluas 3.528 hektare. Optimasi lahan maksudnya yaitu lahan yang ada diperbaiki agar menghasilkan lebih banyak lagi.
"Apalagi akan ada kegiatan normalisasi saluran yang melewati hutan lindung maka kami akan optimis. Terlebih, petani di Desa Lampuyang bisa melaksanakan tiga kali tanam dalam setahun," ujar Sepnita.
Baca Juga:
Ketua DPRD Kotim Dukung Pemda Tambah Dokter Spesialis dengan Beri Keuntungan
Sepnita menambahkan, potensi lahan pertanian di Kotawaringin Timur masih bisa dikembangkan namun statusnya masuk ke dalam kawasan hutan. Untuk itu dia berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyetujui usulan pengubahan status kawasan tersebut sehingga pertanian bisa lebih dikembangkan lagi.
[Redaktur: Patria Simorangkir]